A. Latar Belakang
Dalam menghadapi masa memasuki era millennium ketiga, organisasi/
perusahaan dituntut memiliki core competence yang mampu menghasilkan
suistenable competitive advantage. Salah satu faktor kunci menghasilkan suistenable
competitive advantage adalah tersedianya intellectual human capital yang memiliki
sifat kreatif, inovatif dan fleksibel.
Kompetensi utama yang menghasilkan suistenable competitive advantage,
yakni, sumber daya fisik (physical capital), sumber daya manusia (human resource)
dan sumber daya organisasi (organizational capital). Dari ketiga jenis sumber daya
ini, sumber daya yang sangat memiliki competitive advantage tinggi adalah sumber
daya manusia (seperti, pengalaman, dan hubungan antaranggota organisasi serta
keterampilan organisasional (seperti, struktur pelaporan formal, kontrol, dan
hubungan informasi). Keunggulan ini melekat secara organisasional dan dari segi
sosial bersifat kompleks dan unik.
Menghadapi kondisi di atas organisasi harus melakukan perubahan yang
mendasar yang mencakup nilai-nilai budaya organisasi, sistem, dan struktur. Nilainilai
yang menjadi penopang budaya ini terbentuk melalui perjalanan historis
organisasi, karena nilai-nilai inilah yang diyakini sebagai kunci suksesnya organisasi.
Ketika konteks zaman telah berubah, situasi menjadi kompetitif dan menuntut kompetisi menjadi nilai penentu kesuksesan organisasi.
Nilai-nilai yang ada akan membentuk lingkungan kerja merupakan sikap yang
tertanam dalam diri untuk senantiasa menghayati dan menghargai suatu pekerjaan
dengan terus meningkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu. Lingkungan kerja
merupakan bagian penting yang menentukan suatu keberhasilan seseorang. Suatu
keberhasilan bukan hanya ditentukan karena adanya pengetahuan dan kemampuan
menggunakan akal pikiran tapi juga kemampuan untuk mengarahkannya pada
kebaikan, baik secara individu ataupun kelompok. Sebagai contoh atas keberhasilan
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami menjelaskan bagaimana makalah ini kami jelaskan bagaimana lingkungan dan budaya organisasi dalam manajemen itu sebenarnya serta bagaimana sikap yang baik untuk beradaptasi dengan lingkungan organisasi.
Organisasi dan Lingkungan
Sebuah organisasi dalam menjalankan aktivitasnya selalu dipengaruhi oleh lingkungan eksternal. Lingkungan selalu mengalami perubahan, maka para manajer harus membuat rancangan agar dapat meramalkan kejadian-kejadian yang akan datang. Lingkungan menimbulkan ketidakpastian bagi apra manajer, sehinga mereka harus dapat beradaptasi dengan lingkungan.
1. Ketidakpastian lingkungan
Ketidakpastian ditentukan oleh dua dimensi antara lain, kecepatan perubahan dan jumlah perubahan. Kecepatan perubahan terdiri dari dua bagian antara lain, lingkungan dinamis, dan stabil. Apabila lingkungan eksternl sering mengalami perubahan, berarti organisasi mengalami ketidakpastian yang sangat tinggi atau disebut dengan lingkungan dinamis. Sebaliknya sebuah organisasi yang lingkungan eksternalnya tidak mengalami perubahan, berarti organisasi menghadapi ketidakpastian yang rendah atau disebut lingkungan stabil. Jumlah perubahan memperlihatkan semakin banyak perubahan yang diakibatkan lingkungan maka semakin tinggi ketidakpastian. Sebaliknya makin sedikit perubahan maka semakin rendah ketidakpastian akan terjadi.
2. Beradaptasi dengan lingkungan
Untuk mengatasi ketidakpastian akibat perubahan-perubahan lingkungan eksternal para manajer dapat melakukan beberapa strategi antara lain, lintas batas, membentuk mitra organisasi, dan marger dan usaha patungan.
Budaya Organisasi dalam Istilah Deskriptif
Budaya organisasi merupakan cerminan dari karakterisitik-karakteristik bukan menunjukkan perasaan para anggotanya. Para peneliti tentang budaya organisasi merupakan cara mengukur pandangan karyawan terhadap organisasi, patuh terhadap ketentuan-ketentuan organsiasi, menghargai sasaran yang ingin dicapai, menghargai pandangan organisasi, dan mendorong terciptanya persaingan. Sedangkan penelitian tentang sikap kerja lebih menekankan pada cara untuk mengukur respon dan lingkungan kerja.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas tadi maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Ada tiga hal yang perlu di perhatikan dalam mengatasi faktor luar. Pertama, perusahaan harus dapat melihat ketersediaan sumber daya-sumber daya sebagai input. Kedua, perusahaan perlu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan berbagai pihak. Ketiga, perusahaan perlu memperhitungkan faktor luar lainnya.
- Organisasi berfungsi terdiri dari dua elemen antara lain:
1. Lingkungan khusus, merupakan pihak yang berkepentingan baik secara individu maupun kelompok dalam suatu organisasi yang berpengaruh secara langsung untuk mencapai tujuannya. Lingkungan khusus dibagi menjadi dua antara lain: pihak yang berkepentingan internal dan eksternal.
2. Lingkungan umum merupakan lapisan paling luar dari lingkungan organisasi, variable-variabel tersebut antara lain ekonomi, teknologi, politik, hukum sosial budaya dan global.
- Sebuah organisasi dalam menjalankan aktivitasnya selalu dipengaruhi oleh lingkungan eksternal seperti: ketidakpastian lingkungan. Ketidakpastian lingkungan dibagi menjadi dua: 1. Kecepatan perubahan, 2. Jumlah perubahan.
- Untuk mengatasi ketidakpastian akibat perubahan-perubahan lingkungan eksternal seperti: ekonomi, teknologi, politik, dan hukum. Pemasok, pelanggan, pesaing, para manajer dapat melakukan beberapa strategi antara lain: lintas batas, membentuk mitra organisasi dan merger, dan usaha patungan.
- Budaya organisasi merupakan suatu sistem yang merupakan bagian dari kepercayaan dan nilai-nilai yang dapat membentuk dan menunjukkan perilaku para anggotanya. Oleh sebab itu, budaya organisasi merupakan ketentuan deskriptif sehingga dapat membedkannya denga sikap kerja.
Dalam menghadapi masa memasuki era millennium ketiga, organisasi/
perusahaan dituntut memiliki core competence yang mampu menghasilkan
suistenable competitive advantage. Salah satu faktor kunci menghasilkan suistenable
competitive advantage adalah tersedianya intellectual human capital yang memiliki
sifat kreatif, inovatif dan fleksibel.
Kompetensi utama yang menghasilkan suistenable competitive advantage,
yakni, sumber daya fisik (physical capital), sumber daya manusia (human resource)
dan sumber daya organisasi (organizational capital). Dari ketiga jenis sumber daya
ini, sumber daya yang sangat memiliki competitive advantage tinggi adalah sumber
daya manusia (seperti, pengalaman, dan hubungan antaranggota organisasi serta
keterampilan organisasional (seperti, struktur pelaporan formal, kontrol, dan
hubungan informasi). Keunggulan ini melekat secara organisasional dan dari segi
sosial bersifat kompleks dan unik.
Menghadapi kondisi di atas organisasi harus melakukan perubahan yang
mendasar yang mencakup nilai-nilai budaya organisasi, sistem, dan struktur. Nilainilai
yang menjadi penopang budaya ini terbentuk melalui perjalanan historis
organisasi, karena nilai-nilai inilah yang diyakini sebagai kunci suksesnya organisasi.
Ketika konteks zaman telah berubah, situasi menjadi kompetitif dan menuntut kompetisi menjadi nilai penentu kesuksesan organisasi.
Nilai-nilai yang ada akan membentuk lingkungan kerja merupakan sikap yang
tertanam dalam diri untuk senantiasa menghayati dan menghargai suatu pekerjaan
dengan terus meningkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu. Lingkungan kerja
merupakan bagian penting yang menentukan suatu keberhasilan seseorang. Suatu
keberhasilan bukan hanya ditentukan karena adanya pengetahuan dan kemampuan
menggunakan akal pikiran tapi juga kemampuan untuk mengarahkannya pada
kebaikan, baik secara individu ataupun kelompok. Sebagai contoh atas keberhasilan
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami menjelaskan bagaimana makalah ini kami jelaskan bagaimana lingkungan dan budaya organisasi dalam manajemen itu sebenarnya serta bagaimana sikap yang baik untuk beradaptasi dengan lingkungan organisasi.
Organisasi dan Lingkungan
Sebuah organisasi dalam menjalankan aktivitasnya selalu dipengaruhi oleh lingkungan eksternal. Lingkungan selalu mengalami perubahan, maka para manajer harus membuat rancangan agar dapat meramalkan kejadian-kejadian yang akan datang. Lingkungan menimbulkan ketidakpastian bagi apra manajer, sehinga mereka harus dapat beradaptasi dengan lingkungan.
1. Ketidakpastian lingkungan
Ketidakpastian ditentukan oleh dua dimensi antara lain, kecepatan perubahan dan jumlah perubahan. Kecepatan perubahan terdiri dari dua bagian antara lain, lingkungan dinamis, dan stabil. Apabila lingkungan eksternl sering mengalami perubahan, berarti organisasi mengalami ketidakpastian yang sangat tinggi atau disebut dengan lingkungan dinamis. Sebaliknya sebuah organisasi yang lingkungan eksternalnya tidak mengalami perubahan, berarti organisasi menghadapi ketidakpastian yang rendah atau disebut lingkungan stabil. Jumlah perubahan memperlihatkan semakin banyak perubahan yang diakibatkan lingkungan maka semakin tinggi ketidakpastian. Sebaliknya makin sedikit perubahan maka semakin rendah ketidakpastian akan terjadi.
2. Beradaptasi dengan lingkungan
Untuk mengatasi ketidakpastian akibat perubahan-perubahan lingkungan eksternal para manajer dapat melakukan beberapa strategi antara lain, lintas batas, membentuk mitra organisasi, dan marger dan usaha patungan.
Budaya Organisasi dalam Istilah Deskriptif
Budaya organisasi merupakan cerminan dari karakterisitik-karakteristik bukan menunjukkan perasaan para anggotanya. Para peneliti tentang budaya organisasi merupakan cara mengukur pandangan karyawan terhadap organisasi, patuh terhadap ketentuan-ketentuan organsiasi, menghargai sasaran yang ingin dicapai, menghargai pandangan organisasi, dan mendorong terciptanya persaingan. Sedangkan penelitian tentang sikap kerja lebih menekankan pada cara untuk mengukur respon dan lingkungan kerja.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas tadi maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Ada tiga hal yang perlu di perhatikan dalam mengatasi faktor luar. Pertama, perusahaan harus dapat melihat ketersediaan sumber daya-sumber daya sebagai input. Kedua, perusahaan perlu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan berbagai pihak. Ketiga, perusahaan perlu memperhitungkan faktor luar lainnya.
- Organisasi berfungsi terdiri dari dua elemen antara lain:
1. Lingkungan khusus, merupakan pihak yang berkepentingan baik secara individu maupun kelompok dalam suatu organisasi yang berpengaruh secara langsung untuk mencapai tujuannya. Lingkungan khusus dibagi menjadi dua antara lain: pihak yang berkepentingan internal dan eksternal.
2. Lingkungan umum merupakan lapisan paling luar dari lingkungan organisasi, variable-variabel tersebut antara lain ekonomi, teknologi, politik, hukum sosial budaya dan global.
- Sebuah organisasi dalam menjalankan aktivitasnya selalu dipengaruhi oleh lingkungan eksternal seperti: ketidakpastian lingkungan. Ketidakpastian lingkungan dibagi menjadi dua: 1. Kecepatan perubahan, 2. Jumlah perubahan.
- Untuk mengatasi ketidakpastian akibat perubahan-perubahan lingkungan eksternal seperti: ekonomi, teknologi, politik, dan hukum. Pemasok, pelanggan, pesaing, para manajer dapat melakukan beberapa strategi antara lain: lintas batas, membentuk mitra organisasi dan merger, dan usaha patungan.
- Budaya organisasi merupakan suatu sistem yang merupakan bagian dari kepercayaan dan nilai-nilai yang dapat membentuk dan menunjukkan perilaku para anggotanya. Oleh sebab itu, budaya organisasi merupakan ketentuan deskriptif sehingga dapat membedkannya denga sikap kerja.